Tiga Tips Agar UMKM Indonesia Bangkit Kembali di Era Pandemi

Tiga Tips Agar UMKM Indonesia Bangkit Kembali di Era Pandemi

Di era pandemi seperti sekarang, aspek ekonomi yang sangat disoroti oleh pemerintah adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tentu saja ini dapat dipahami karena UMKM berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional di Indonesia. Melansir data dari Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) pada tahun 2018, terdapat sebanyak 64,2 juta pelaku UMKM di Indonesia. Kontribusi UMKM sendiri terhadap perekonomian nasional sebesar 61,1% dari total PDB.

Sayangnya, dengan adanya pandemi, UMKM menjadi sangat terpuruk dan terancam bangkrut. Bank Indonesia menyatakan bahwa setidaknya ada 87,5% UMKM terdampak pandemi. Artinya, lebih dari setengah dari total UMKM di Indonesia mengalami kerugian.

Maka dari itu, harus ada langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk membangkitkan kembali “kejayaan” UMKM indonesia meskipun masih dilanda pandemi.

Tetap fokus mengembangkan keunggulan produk

Mengembangkan produk lokal artinya kita harus mampu menggali apa nilai unggul yang dimiliki oleh produk tersebut, baru boleh mengambil langkah selanjutnya. Misalnya, salah satu UMKM memiliki bisnis sambal siap saji. Seperti yang kita tahu, sambal sudah menjadi makanan sehari-hari bagi kita. Namun, mengapa sambal siap saji ini masih banyak digemari?

Dalam hal ini, bisa saja ternyata keunggulan dari sambal siap saji tersebut terletak dari cita rasa yang “Indonesia banget” sehingga siapapun yang mencicipinya akan merasa seperti menikmati sambal rumahan, buatan ibu. Keunggulan seperti inilah yang seharusnya tetap dipertahankan. Karena, nilai-nilai tidak akan pernah lekang dimakan usia, apalagi hanya karena pandemi.

Perluas jangkauan bisnis melalui digitalisasi

Nyatanya, pandemi bukan hanya tentang dampak buruk bagi ekonomi, tapi juga dampak positif dari segi transaksi digital. Saat ini, saat seseorang dibatasi aktivitasnya agar #dirumahaja tetapi di satu sisi, aktivitas sehari-harinya harus berjalan seperti biasa. Maka satu-satunya jawabannya adalah melakukan semuanya lewat online, termasuk jika ingin membeli sesuatu.

Sebagai pelaku UMKM, Teman Rayspeed bisa memanfaatkan hal ini, lho. Promosikan produk UMKM kamu melalui digitalisasi, misalnya lewat media sosial Instagram dan Facebook. Jika ingin lebih dijangkau banyak pelanggan, pergunakan jasa pihak ketiga, dalam hal ini adalah e-commerce. Yang terpenting, adalah UMKM kamu sudah siap bertransformasi dari yang apa-apa offline menjadi online.

Mau mulai ekspor UMKM kamu? Jangan takut!

Memang, di saat pandemi COVID-19, higienitas adalah yang utama. Untuk memesan makanan online pun, banyak orang akan berpikir kembali apakah bahan makanan dan proses memasaknya higienis dan terjamin kebersihannya atau tidak. Namun, hal ini bukan berarti kamu, pelaku UMKM, tidak bisa untuk melakukan ekspansi terhadap bisnismu kan?

Yup! Mengekspor bisa menjadi salah satu jawaban sekaligus tantangan. Di satu sisi, kekhawatiran masyarakat mulai muncul terkait higienitas, tapi di satu sisi UMKM tidak bisa hanya pasrah menerima keadaan lalu bangkrut perlahan. Untuk memudahkan dalam mengekspor produk UMKM, Rayspeed Asia akan terus mendukung kamu melalui beragam kemudahan yang bisa kami tawarkan.

Mulai dari diskon ongkos kirim khusus ke Singapura setiap hari Jumat hingga yang saat ini sedang kami luncurkan yaitu #PaketinKangenmu Peduli Sesama. Event positif yang diinisiasi oleh Rayspeed Asia dari Teman Rayspeed untuk sesama. Mari kita sama-sama bangkit, bangkit secara bersama.

Sudah siap bangkitkan ekonomi Indonesia bersama Rayspeed Asia?